Titus 1:3
1:3 dan yang pada waktu
yang dikehendaki-Nya telah menyatakan
firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku
sesuai dengan perintah Allah,
Juruselamat
kita.
Titus 1:7
1:7 Sebab sebagai pengatur
rumah Allah seorang penilik jemaat
1 harus tidak bercacat
2 , tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,
Titus 1:11
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga
dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.
Titus 2:1-3
Kewajiban orang tua, pemuda dan hamba
2:1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran
yang sehat:
2:2 Laki-laki yang tua
hendaklah hidup sederhana
3 ,
terhormat, bijaksana,
sehat dalam iman,
dalam kasih dan dalam ketekunan.
2:3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah,
jangan menjadi hamba anggur
4 ,
tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
Titus 2:9
2:9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal
dan berkenan kepada mereka, jangan membantah,
Titus 2:12
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan
duniawi dan supaya kita hidup bijaksana,
adil dan beribadah
di dalam dunia sekarang ini
1 Full Life: SEORANG PENILIK JEMAAT.
Nas : Tit 1:7
Istilah "penatua" (Yun. _presbuteros_, ayat Tit 1:5) dan
"penilik" (Yun. _episkopos_, ayat Tit 1:7) merupakan istilah yang dapat
dipertukartempatkan karena menunjuk kepada jabatan yang sama di dalam
gereja. Istilah pertama menekankan kedewasaan rohani dan martabat yang
diperlukan untuk jabatan itu, sedangkan yang kedua menekankan tugas
mengawasi gereja sebagai seorang pelayan rumah Allah.
2 Full Life: HARUS TIDAK BERCACAT.
Nas : Tit 1:7
Allah menuntut standar moral yang tinggi untuk penilik gereja.
Apabila pemimpinnya saja dapat dicela, maka dengan sendirinya gereja akan
menyimpang dari kebenaran karena tidak ada teladan saleh untuk diikuti.
Untuk keterangan selanjutnya
lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL BAGI PENILIK JEMAAT.
3 Full Life: LAKI-LAKI YANG TUA HENDAKLAH HIDUP SEDERHANA.
Nas : Tit 2:2
Maksud jelas dari ayat ini ialah bahwa laki-laki yang tua itu harus
menjadi teladan bagi semua orang percaya dalam hal mempersembahkan diri
kepada Allah sebagai persembahan yang hidup tanpa minum anggur yang
memabukkan (lih. 1Tim 3:2,11, di mana istilah ini dipakai untuk gembala
dan wanita). Kenyataan ini didukung oleh berbagai fakta berikut:
- 1) "Sederhana" (Yun. _nephalios_) didefinisikan dalam leksikon Yunani
PB dengan arti utama "berpantang anggur". Perhatikan definisi berikut,
"Kata ini bermula mengandung arti berpantangan alkohol" (Reinecher and
Rogers); "orang yang tidak minum anggur" (Greek Dictionary of Byzantius,
Athens, 1839); "Tanpa anggur, tuna anggur" (Liddell and Scott); "bebas
dari semua pemasukan anggur" (Moulton-Milligan); "tidak mengandung
anggur" (Kittel dan Friedrich); "tidak tercampur anggur" (Abbott-Smith);
"secara harfiah, tidak minum anggur sama sekali" (Brown, Dictionary of
New Testament Theology, Vol. 1). Brown menambahkan: "Nephalios dipakai
hanya dalam Surat-Surat Penggembalaan dan menunjuk kepada gaya hidup
berpantang yang dituntut dari para penilik (1Tim 3:2), wanita
(1Tim 3:11) dan penatua (Tit 2:2)." R. Laird Harris menyatakan
bahwa "istilah ini dipakai umumnya dalam pengertian klasiknya, yaitu
bebas dari semua anggur" (The Bible Today, hal.139).
- 2) Para penulis Yahudi, seangkatan dengan Paulus dan Petrus,
membenarkan penggunaan umum definisi utama itu. Yosefus mengatakan
berhubungan dengan para imam Yahudi bahwa "semuanya dalam segala hal
tahir dan berpantang (nephalioi) karena dilarang minum anggur ketika
memakai jubah imam" (Antiquities, 3.12.2). Philo menyatakan bahwa jiwa
yang dibaharui "berpantang (nephein) senantiasa dan sepanjang hidup ini"
(Drunkenness, 37).
- 3) Berdasarkan semua masukan itu, tidak mungkin Paulus menggunakan
istilah ini tanpa mengetahui pengertian utamanya (bd. 1Tes 5:6).
4 Full Life: JANGAN MENJADI HAMBA ANGGUR.
Nas : Tit 2:3
Lihat cat. --> 1Tim 3:8.
[atau ref. 1Tim 3:8]